Jumat, 11 November 2011

Peranan desain pemodelan grafik dalam interkasi manusia dengan komputer part 2


Dalam pembahasan sebelumnya sudah dibahas mengenai bagaimana hubungan antara desain pemodelan grafik dengan interaksi manusia dengan komputer. Sekarang saya akan mencontohkan bagaimana sebenarnya desain dapat sangat penting dalam pemodelan perangkat komputer agar dapat mudah digunakan oleh manusia.

Contoh yang akan saya bahas kali ini adalah keyboard, keyboard yang memiliki layout terstandarisasi (QWERTY) walaupun tombol-tombol alfanumerik ditempatkan secara berbeda dan tidak urut namun masyarakat sosial sudah terlanjur berbasiskan pengetikan qwerty sehingga hal ini menyebabkan keengganan untuk berubah dengan jenis keyboard lainnya. Hal ini juga yang dipertimbangkan oleh para pendesain agar desain keyboard yang di desainnya memiliki standart qwerty walaupun memiliki merek/brand yang berbeda.
Keyboard selanjutnya adalah keyboard model dvorak, model dvorak lebih condong untuk pemakai tangan kanan(bukan kidal). Huruf-huruf yang sering dipakai ditempatkan pada jari-jari yang dominan. Peningkatan kecepatan pengetikan sampai 10-15 % dan mampu mengurangi kelelahan. Kombinasi umum dari karakter dapat berganti-ganti antara duan tangan.

Walaupun keyboard dvorak sudah didesain memiliki beberapa kelebihan namun tetap saja lagi-lagi faktor konsumen yang sudah terbiasa menggunakan keyboard qwerty menjadikan alasan para pendesain lebih sering membuat keyboard qwerty daripada keyboard dvorak.

Peranan desain pemodelan grafik dalam interaksi manusia dengan komputer


Desain pemodelan grafik mempunyai peranan penting dalam interaksi manusia dengan computer, karena antara interaksi manusia dengan computer perlu adanya sebuah desain yang merencanakan dan merancang bagaimana sebaiknya interaksi manusia dengan computer dapat terjalin dengan baik. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan bagaimana sebaiknya desain terbaik untuk interaksi antara manusia dengan komputer. 

Para pendesain sistem pun tidak hanya mementingkan usaha pemasaran tetapi harus pula meningkatkan perilaku hukum, agar desain yang dibuatnya tidak melanggar hukum yang berlaku. Para pendesain harus memiliki karakteristik diantaranya :
  1. Ilmu psikologi dan cognitive
Artinya para pendesain harus bias memikirkan bagaimana sebaiknya desain yang dibuatnya agar mudah digunakan kelak oleh user atau user friendly.
  1. Ergonomi
Berarti hubungan manusia dengan komputer dimana interaksi tersebut dapat berupa bentuk fisik.
  1. Sosiologi
Konteks dari interaksi antara manusia dengan komputer.
  1. Ilmu dan rekayasa / teknik computer
Para pendesain dituntut untuk mampu membangun teknologi yang diperlukan.
  1. Bisnis
Para pendesain dituntut untuk mendesain agar mudah dalam pemasarannya.
  1. Desain Grafik
Para pendesain harus memilki persentasi antar muka yang efektif.
  1. Penulisan Ilmiah
Harus bias membuat manual book / buku petunjuk untuk mengoperasikan desainnya.

manfaat desain pemodelan grafik untuk bidang budaya

Budaya merupakan alat pemersatu bangsa, beragam budaya tersebar di seluruh dunia. Selain itu budaya merupakan bahasa yang sangat universal. Melalui budaya kita dapat berhubungan dengan belahan dunia lainnya.
Setiap Negara memiliki budaya yang berlandaskan kepada :

1. Nasionalisme artinya budaya sangat berpengaruh kepada rasa nasionalisme, budaya dapat timbul dari rasa nasionalisme seseorang terhadap negaranya.   

2. Agama artinya agama adalah tolak ukur yang paling penting dalam budaya, karena budaya sangat berlandaskan nilai-nilai moral yang bersumber dari agama.

3. Ras adalah salah satu alasan munculnya budaya yang sangat beragam, hal ini terjadi karena diantara ras yang ada di muka bumi menjadikan kelompok-kelompok yang ingin menunjukan cirri khasnya masing-masing.
   
4. Geografis adalah salah satu pembatas antara Negara yang menimbulkan budaya dapat saling beragam, namun tetap dapat menjadi suatu ciri khas di setiap daerah.

Dalam desain pemodelan grafik budaya selalu menjadi faktor utama dalam penentuan model dari sebuah desain. Hal ini membuat setiap desain memiliki keunikan unsur budaya masing-masing, seperti contohnya adalah desain pakaian di Negara Indonesia berbeda dengan Negara-negara di daratan eropa, hal ini
karena budaya di masing-masing Negara berbeda.